Besar Kepala Membuat Menderita
Oleh : Jamil Azzaini
Bahagia, bangga, dan merasa hebat saat sesuatu yang kita kerjakan berhasil itu tentu manusiawi. Seperti halnya saya, begitu hari pertama acara Wanna Be Trainer (WBT) pekan lalu peserta sudah sangat enjoy, cair dan sangat terlibat, saya pun merasa hebat. Kebahagiaan juga meliputi hati saya karena jumlah peserta sesuai harapan. Saya menjadi besar kepala.
Dan Anda tahu apa yang terjadi kemudian? Sore hingga malam hari saya diare. Saya harus ke belakang (toilet) sebanyak 9 kali. Saya tiba-tiba menggigil kedinginan. Istri saya sibuk mencarikan dokter. Dan ternyata di dekat hotel tempat saya menginap yang ada hanya Puskesmas. Saat saya berobat, saya dicuekin oleh sang dokter. Diperiksapun tidak, saya hanya diberi obat.
Bukan hanya itu, facebook Akademi Trainer media komunikasi kami yang selama ini sangat efektif untuk berbagi ilmu tiba-tiba di-hack orang. Tidak bisa dibuka, tidak bisa diperbaiki. Malam itu tim saya berduka. Kami kehilangan kekayaan yang begitu berarti. Ibarat rumah, kami kebakaran malam itu.
Dua kejadian itu menyadarkan saya, betapa saya tidak boleh besar kepala. Sembari menahan rasa sakit dan dalam bungkusan selimut di kamar hotel saya memohon ampun kepada Sang Maha. “Ya Allah, ampuni aku. Jauhkan aku dari rasa sombong. Aku sangat bergantung kepada-Mu. Cabut penyakit dari tubuhku. Beri kekuatan kepadaku untuk mendampingi peserta hingga tuntas. Aku bertaubat kepada-Mu. Ampuni atas kesombonganku yang telah membuat besar kepalaku.”
Sesungguhnya, kesuksesan dan keberhasilan tidak akan pernah kita capai tanpa izin-Nya. Tugas kita melakukan segala sesuatu dengan strategi dan cara yang terbaik. Tidak boleh besar kepala saat pencapaian kita luar biasa. Tidak boleh takabur saat yang kita lakukan berbuah banyak pujian.
Boleh jadi, kejadian yang menimpa kita juga ujian kita untuk naik kelas. Semakin tinggi kelasnya tentu semakin sulit ujiannya. Alhamdulillah, dengan kejadian itu tim saya belajar lebih cepat tentang social media khususnya facebook. Dan kini kami sudah membangun rumah baru di facebook yaitu Akademi Trainer Kedua dan fanpagenya. Silakan di like dan bertamu.
Dan, bagi saya pribadi, hingga saya menulis pagi ini, saya masih menerima berbagai testimoni dan apresiasi dari peserta WBT silih berganti. Saya hanya bisa tersenyum dan terkadang menangis haru. Saya tahu ini ujian berikutnya dari Sang Maha Tahu. Saya harus tetap berusaha untuk tidak besar kepala, karena saya sudah tahu akibatnya, besar kepala membuat saya menderita dan tersiksa.
Camkanlah, ada Allah dalam setiap keberhasilan kita. Ada Allah dalam setiap langkah kita. Ada Allah dalam setiap nafas kita. Ada Allah dalam setipa keputusan yang kita ambil. So, jangan lupakan Allah agar kita tidak mudah besar kepala.
Salam SuksesMulia!